Langsung ke konten utama

PAGGE 42 NASI KUNING

 

Pagi ini hendak berangkat ke tempat kerja. Tiba tiba harinya turun hujan cukup deras. Setelah beraktivitas terdengar hujan mulai reda. Bersiaplah pakai baju, menyimpuni tas kerja. Mempersiapkan segala yang harus di bawa. Karena hujan reda tidak usah membawa jaz hujan. Kendaraan nya pakai motor laki jadi cukup merepotkan jika harus membawa jaz hjan karrena tidak ada bagasi khusus atau tempat unutk menggantung jaz hujan.

Berangkatlah menggunakan motor menuju ketempat kerja. Sekitar 10 menit dalam perjalanan langit keleihatan mendung dan tidak lama mulai turun hujan. Pertama hanya gerimis. Semakin maju semakin deras hujannya. Tidak bisa terus, ini harus singgah untuk brteduh. Dipaksa sedikit unutk terus maju sambal mencari tempat berteduh yang ada warungnya. Tidak berapa lama alhamdulillah tempat berteduh dekat sekali dengan penjual nasi kuning. Motor di setandarkan, mendekatlah ke penjual nasi kuning

Ternyata ada dua orang bapak bapak dan ibu ibu yang sudah duduk disitu menunggu pesanannya. Berusaha tetap sabar menunggu antrian giliran untuk dapat memesan sarapan. Pagi tadi belum sempat sarapan,dan memang rencananya mau makan sarapan beli diluar. Menu pagi hanya bubur ayam langganan jadi menu utama. Karen asaking seringnya asempat berpikir mencari menu lain sarapan supaya mendapat rasa yang beda.

Selesai bapak ibu mendapat bungkusna pesanannya dan membayar. Aku bertanya. Bu ada lontong kah. Ada, dibungkus apa makan sini. Makan sini aja. Lauknya apa. Lauk telur dua ya bu. Ibu penjualnya mengmabil mangkok warna hijau, mengmabil centon gdan mulai mengiris lontong dan memasukkannya ke dalam mangkok. Selesai mengiris lontong, ibu mengambil sayur khas lonting yaitu sayut Nangka masak santan. Lalu mengambil kuaah lonotng dan menuangkannya ke dalam mangkok yang telah berisi lontong. Menagambil telur dua buah. Mengambil sejuput bawang goreng dan menambahkann sambal langsug ke dalam mangkok. Aku mengambil satu air minum gelas . bu lontong dan air satu berapa? Ibu penjual menajwab 17.000. dikelaurkanlah uang 50.000 an warna biru untuk membayar lontong. Terimakasihlah bu.

Duduk, dan sambal menunggu hujan reda saya menikmati seangkok lonotng dengan 2 telur. Hujan turun dengan ruitn dan cukup deras. Ibu penjual nasi kuning bercerita, kalua hujannya hujan rizki. Belia teringat kejadiaan beberapa waktu ssilam. Saat subuh hari sudah hujan lebat. Beliau mulai dating di lpokasi jualansekitaran jam 6 pagi. Hujan turun dengan lebat. Paying belum dipasang. Ibu dan suami beliau datang dan amsih menunggu hujan reda. Sekitaran jam 7 hujannya aselesai. Yang beli agagk sepi dan ansi di termos masih banyak sekitar 4/5 bagian lagi masih terisi nasi kunig. Rziki apa yang handak dapat. Biaysanya beliau uualan sampai sekitar jam 9 atau 10 sudah tutup.ini sampai jam 8 an masih banya. Setelah agak siang. Adad mobil mendekat dan parkir disamping tempat jualanibu. Bu pesan nasi kuningnya 30 bungkus ya. Llau dibungkuskan lah nasi kuning itu. Alhamdulillah bis ahabis nasi kunig beliau pada sekitaran jam 12.

Sambil makna lontng kami berrcerita mengisahkan diri amsing masing. Ibu tinggal dima. Tinggal di dekat sini. Kerja dimana kata ibu itu menanyakan kepadaku. Kerja di dolok. Ibu sudah lam akah jualan ansi kunning. Sudah lama dulu jualannya di depan smk 3 bpp sekitar 5 tahun karena anak di situ. Ketika nak sudah beli rumah dan osisinya agak di dalam, tidak dipinggi jalan langsung, aku daijaki ikut disitu tidak mau. Lalau cari temapt dan dapatlah tempat sekarnag ini  jualan. Sudah sekitar 7 tahun jualan disini. Sampe jam berapa bu biyasnaya jualan disini, sampai sekirar jam 10, karena sudah habis nasinya kuningnya.

Ibu berasal dari smarinda. Jadi ketika beliau ke samarinda didatanginya par apenjaulan ansi kuning, dana sring tidak bayr. Dicipinya nasikunig nasi kunig yang berjualan di smd. Karena kebanyakannya dalah teman ibu semua. Ada yang jual nasi kuning banjar tapi yang jual bukan orang banjar jadi digayai oleh ibunya, nasi kunign apa ini. Anis kuning banjar. Mana ada nasi kuning non banjar ini akrena yang uat lain orang banjar.

Menurut ibu, ibunya dulu uga berjualan ansi kuning. Ampai dinilang orang acil nasi kuning bajar. Makanya ibu inni berjualan ansi kunig dan sangat suka dengan nasi kuning karena ibunya dulu jua jualan nasi lkkuning. Ibu nais kuning memasak nasikuning  mulai jam 3 setiap pagi dan juga mengukus lontongnya pun sekitar a5 jam. Td pagi baru merasakn lontng hya saja, dikasih nasi kuning sedikit untuk merasakn, dan rasanya memang enak dan harus. Tesktur berasnya tidak terlalu pera dan tidak terlalu pulen.

MEnurut ibu nasi kunig pda orang jaman dulu merupakan nasi kuning yang dipakai untukacara acara tertentu oleh orang banjar. Ketika mesasak nasi kunig ibbu pun katanya bepandir pander beroda supayalancar selama dalam pembuatannya.

Saat tahun baru ibu acil nasi uning tidak libur, beliau tetap jualan, dan rame ornag beli pada hari itu. Kemudian besoknya dar tahun baru baru ibu tidak jualan dan biyasnaya disitulah beliau mengambil waktu untuk liburn abreng keluarga.

DAun yang dibuat untuk bungkus  lontng atau buras cukup sulit dicari dan hargana rlatifmahal, kadang kadang banyak yang sobek. Cukup lam singgah makna diwarung itu sambal menunggu hujan reda. Ko pas banget singgahnya. Pas hujan leabt singgah dekat dengan penjual nasi kun. Perut lapar, Susana dingin, mak maknlah dengan sda[ dan nikmat.

Saat di samarinda saya punya langganan maskan bungkus nasi kuning di warung sebrangnya jembatan Mahakam. Yang jual dari gambut banjar. Anaknya kembar. Kucingnbya bersih bersih dan gemuk gemuk. Pernah suatu waktu berrtanya pada penjual ansi kunig itu, apa tipsnya bisa anak kembar. Banyaki baca shalawt aja kata ibu penjual ansi kunignya.

Sekitaran cukup lama hujan turun, akhirnya mulai reda juga walau masih gerimis. Melihat ada kesempatan hujan mulai reda dan tinggal gerimis saja saya bergegas bernagkat ke tempat kerja. Baju kering karena pakai jaket, namun celan relative basah karerna tidak pakai jas hujan. Samapi kantor berceritalah dengan orang dikantr kalua erjebak hujan dan harus berhenti bernaung karena tidadk bawa jas hujan. Nasi kunignya enak ceritaku, ad aburasnya juga disitu. Nasi kunig ini kayanya jadi referensi untuk piloihan beli sarapan pagi. Sekalian satu jalur jadi memudahkan tidak perlusberbang sebrang jalan algi. Sampai dikantor nerasa bagnet dinginnya, celan abash dan ruangan ber ac. Brrrr. Dingiin.

Sampe kantor cari ayng hangat habngat saja, masih ada kopi buatan pak tato, tapi opinya sudah hangat karena bikinny pagi tadin pagi pagi banget. Minum yang ada aja dlu biar badan agak hangat. Nais kunig pun menjadi judul hariini. Belajr mendawamkan menulis agar bis ajadi kontribbusi tehadapa dunia. Naskah ini belum ediiatng, mka ajika ditemukanbanayak typo itu wajar dan normal. Teru;ah belajr dan berjuang maju dan berkembang.

Balikpapan, 24 november 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawinan, koleksi telur, pemeliharaan larva dan penyelidikan terkait lainnya

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l

Page 69 Perjalanan ke Pontianak dan Pena Seribu Mata Pedang

Suatu hari akhir semester, setelah melewati masa ujian semester aku melakukan perjalanan mengelilingi kalimantan. Perjalanan darat lewat bus dan travel. Mulai Kota Banjarbaru, Gambut, Banjarmasin, Anjir Serapat, Memasuki Kalimantan Tengah, Kuala Kapuas, Pulang Pisau, Jabirin, Tumbang Nusa, Palangka Raya, Pundu, Sampit, Simpang Babi, Pembuang, Nangabulik,   Panopa, Tanjung Waringin, Betenung,   Naga Tayap, Pangkalan Suka, Sandai,   Randau, Kalam, Balai Berkuak, Ketapang, Sanggau, Sungai Ambawang, Lintang Batang, Kubu Raya Dan diujung perjalanan Kota Pontianak. Aku melakukan perjalanan darat ingin melihat bermacam keadaan kehidupan orang-orang, melihat rupa-rupa bangunan yang bermacam-macam dan melihat hamparan keindahan dan kekuasaan Tuhan di permukaan Bumi, melihat kelok-kelok sungai Kalimantan yang terkenal panjang dan bercabang cabang,   melihat tinggi bukit, hamparan hutan dan hamparan rawa. Dalam perjalanan melintasi kota-kota, kabupaten-kabupaten dan provinsi, ada satu Hal yang