Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

PAGE 51 MENULIS BUKU MENEMUKAN BAHAGIA DALAM DIRIMU

Kabar gembira dibulan Agustus 2021 adalah akan diterbitkannya buku karya Alumni Akademi Trainer. Ada 4 serial buku yang akan diterbitkan, salah satunya adalah Buku dengan judul Menemukan Bahagia dalam Dirimu. Buku yang berisi sekitar 200 halaman. Buku ini disusun dimulai dari materi Legacy oleh Babe Jamil Azzaini dan bunda Sofie Beatrix. Saat ini Buku Menemukan Bahagia dalam Dirimu sedang PreOrder dengan harga promo 99.000,-. Harga Normalnya adalah 125.000,- jadi mumpung ada kesempatan baik ini gunakan untuk pesan bukunya. PreOrder dimulai dari 30 Agustus 2021 s.d 15 September 2021. Pesannya dapat di DM langsung ke ig@endar.prayudi atau dengan rekan Alumni Akademi Trainer atau kontak langsung penulisnya, bisa juga dengan saya.   Ada banyak bentuk karya tulis yang telah disusun, seperti laporan praktikum, makalah, artikel. Dari kesemuanya yang berkesan sampai saat ini adalah Skripsi sweet dan Buku Menemukan Bahagia dalam DIrimu. Ada kebanggaan dan rasa syukur diberi kesempatan men

PAGE 50 LEGACY

Sebutkan satu nama seseorang yang terlintas dalam ingatanmu? Apakah dia masih bisa kau temui atau kau ajak bicara ataukah dia sudah tidak ada lagi. Lalu pertanyaan berikutnya apa peniggalan warisannya yang bisa kau sentuh. Saya menjawab pertanyaan tersebut itu dengan mengingat kakek saya Amat Sabari. Beliau saat ini sudah meninggal dunia,   kembali, menghadap kepada Penciptanya. Peninggalan beliau yang saya tau dan mash bisa disentuh adalah lembaran kertas yang ada tulisan tangan beliau, yang kalau tidak salah disimpan oleh ayah atau paman. Ada juga warisan berupa meja. Yang lainnya adalah kenangan indah oleh orang orang yang pernah hidup bersama beliau, kisah hidup beliau yang dibawa dan tersimpan oleh orang-orang yang mengenal beliau. Beliau adalah seorang yang punya keahlian bertukang, membuat meja, kursi, lemari dari kayu. Saat kakek, saya menyebut kakek dengan sebutan mbah amat merantau dari Yogyakarta ke Kalimantan, beliau berbekal peralatan tukang. Mbah amat juga seorang petan