Merancang nasib dengan Self Leadership artinya meningkatkan diri terus menerus setiap hari menjadi semakin baik. Ketika muncul pertanyaan darimana memulai untuk merubah diri atau melakukan perubahan diri, apakah mulai dari perasaan, pikiran, perbuatan, kebiasaan dan karakter? Jika dipikirkan akan terlalu banyak, muncul kebingungan memulainya dari mana. Pilihlah salah satu hal yang paling mudah yang dapat dilakukan untuk memulai perubahan. Perubahan yang perlahan namun maju terus. Perubahan yang perlahan dan terus menerus. Jika ingin memulai seni merancang nasib dengan merubah perasaan, perasaan ingin dirubah menjadi perasaan yang bersyukur dan bersemangat, maka erat kaitannya dengan mengerjakan ibadah yang sunat dan mengerjakan yang lebih utama yaitu kewajiban. Akan lebih mudah berubah perasaannya jika dimulai dan diiringi dengan mengerjakan yang wajib dan mengerjakan yang sunat. Dalam buku atomic habit disebutkan bahwa di suatu perguruan tinggi di Florida ketika awal pelajaran,
Pernahkah hidupmu merasa stagnan, merasa ingin berubah maju menjadi lebih baik namun kenyataannya seperti jalan di tempat. Pernahkah pula hidup terasa hampa, hati terasa kosong dan seakan tidak tau hidup mau kemana. Atau merasa sehari-hari kurang motivasi dan kurang semangat dalam menjalani hidup? Jika hidup terasa begitu-begiu saja, bahkan jika berkumpul dengan teman, sahabat atau rekan-rekan saat reuni sekolah yang seumuran ko kelihatannya nasibnya berbeda-beda ya. Padahal latar pendidikannya hampir sama, jurusan dan kampusnya juga hampir sama, tempat bekerjanya juga mirip-mirip saja ko kehidupannya berbeda. Ada yang menjadi bintang terang, hidupnya seakan penuh semangat, prestasi, kontribusi dan kebahagiaan. Ada juga yang menjadi orang biasa-biasa saja yang hidupny terlihat kurang bersemangat, kurang berperan dan kurang memberi kontribusi. Bahkan ada juga hidupnya yang seakan mengalami banyak permasalahan, sering sedih dan banyak mengeluh. Apa yang membedakan nasib mereka? A