Langsung ke konten utama

Postingan

Page: 66 Kelompok Kuantitas, Menerapkan Seni Merancang Nasib dengan Self Leadership

  Merancang nasib dengan Self Leadership artinya meningkatkan diri terus menerus setiap hari menjadi semakin baik. Ketika muncul pertanyaan darimana memulai untuk merubah diri atau melakukan perubahan diri, apakah mulai dari perasaan, pikiran, perbuatan, kebiasaan dan karakter? Jika dipikirkan akan terlalu banyak, muncul kebingungan memulainya dari mana. Pilihlah salah satu hal yang paling mudah yang dapat dilakukan untuk memulai perubahan. Perubahan yang perlahan namun maju terus. Perubahan yang perlahan dan terus menerus. Jika ingin memulai seni merancang nasib dengan merubah perasaan, perasaan ingin dirubah menjadi perasaan yang bersyukur dan bersemangat, maka erat kaitannya dengan mengerjakan ibadah yang sunat dan mengerjakan yang lebih utama yaitu kewajiban. Akan lebih mudah berubah perasaannya jika dimulai dan diiringi dengan mengerjakan yang wajib dan mengerjakan yang sunat. Dalam buku atomic habit disebutkan bahwa di suatu perguruan tinggi di Florida ketika awal pelajaran,
Postingan terbaru

Page: 65 Menerapkan Seni Merancang Nasib dengan Self Leadership

  Pernahkah hidupmu merasa stagnan, merasa ingin berubah maju menjadi lebih baik namun kenyataannya seperti jalan di tempat. Pernahkah pula hidup terasa hampa, hati terasa kosong dan seakan tidak tau hidup mau kemana. Atau merasa sehari-hari kurang motivasi dan kurang semangat dalam menjalani hidup? Jika hidup terasa begitu-begiu saja, bahkan jika berkumpul dengan teman, sahabat atau rekan-rekan saat reuni sekolah yang seumuran ko kelihatannya nasibnya berbeda-beda ya. Padahal latar pendidikannya hampir sama, jurusan dan kampusnya juga hampir sama, tempat bekerjanya juga mirip-mirip saja ko kehidupannya berbeda. Ada yang menjadi bintang terang, hidupnya seakan penuh semangat, prestasi, kontribusi dan kebahagiaan. Ada juga yang menjadi orang biasa-biasa saja yang   hidupny terlihat kurang bersemangat, kurang berperan dan kurang memberi kontribusi.   Bahkan ada juga hidupnya yang seakan mengalami banyak permasalahan, sering sedih dan banyak mengeluh. Apa yang membedakan nasib mereka? A

PAGE 64: BEKERJALAH SUNGGUH-SUNGGUH PADA WAKTU BEKERJA, NAMUN KELUARGALAH JUA YANG PALING UTAMA

Hari ini orang tua dari salah satu rekan, sahabat dan keluarga Bulog dipanggil untuk meninggalkan dunia. Kesedihan merasuk ke relung hatiku karena ikut merasakan duka yang dialami sahabat dan rekan kerja. Karena kabar dukanya mendadak tiba dan hampir beberapa bulan akhir akhir ini kabar duka dan nasehat kematian datang di keluarga Bulog Kaltim dan Kaltara. Rekan kami adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. 6 bersaudara ini beserta istri, anak, keluarga istri, keluarga suami, keponakan, paman dan bibi adalah keluarga inti dan keluarga dekat dari yang telah dipanggil ke negeri akhirat.  Sebagai rekan kerja dan sahabat, kami datang berta'ziah dan melayat di rumah duka.  Menguatkan agar sabar serta mendoakan. Yang datang bertaziah Pimpinan, Bidang SCPP, Bidang Bisnis dan Bidang Minku. Rekan kerja datang bertakziah. Setelah memgucapkan bela sungkawa, ikut berduka cita dan mendoakan satu persatu rekan kerja kembali ke tempat kerja. Pimpinan kembali, Bidang SCPP kembali, Bidang Bisnis kembali

PAGE 63 PERTEMUAN ENERGY RANGER

Adalah Ilmi seorang karyawan di salah satu perusahaan energi di Indonesia. Umurnya 35 tahun. Badannya tinggi dan kekar. Ilmi merasakan berat dan malas beraktivitas di malam hari ini. Pekerjaan seharian tadi terasa melelahkan karena harus membersihkan tabung-tabung tempat menyimpan energi dari lichen yang banyak menempel di atas perrmukaan tabung penyimpanan.   Ilmi berpikir apa aku tidak usah hadir di pertemuan malam bersama para Energyrenger. Aku bisa istirahat tidur cepat. Sore tadi diberitahukan bahwa malam ini pertemuan dengan tema aplikasi platform baru   energibuiltsucces. Aku tidak hadir nanti aku tidak tahu materi dan ilmu yang disampaikan. Ah nanti ada saja rekamannya. Kalau tidak ada rekamannya bagaimana. Ketinggalan dong. Pikiran ilmi terus bersahutan. Aku berdiri lurus dan dengan gontai berrjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan dan membersihkan badan agar lebih bersemangat. Swiiing… rasa sejuk menyentuh bahu, lengan, tangan pinggang dan sampai pergelangan kaki keti

PAGE 62 SEPUCUK ANGPAU MERAH UNTUK MEMAHAMI GAYA PENULISAN

Jarum jam tanganku menunjukkan pukul 18.20 ketika saya berdiri di parkiran BULOG sore ini. Sambil menatap langit, otakku menyusun rencana mau pergi ke Gramedia di Balikpapan Plaza. Kenapa memikirkan rencana ke Gramedia, karena mengikuti titah petuah nasihat pelajaran menulis dari tokoh besar penulis, Tere Liye, Phutut EA, Brili Agung, Habiburrahman El Shirazy dan Sofie Beatrix yang kesemuanya hampir memberikan tips yang sama, belajar menjadi penulis yaitu Latihan… Latihan… dan Latihan… Bagaimana cara menggunakan kata yang tepat dalam tulisan, menyusun kalimat, membuat latar cerita, menghidupkan tokoh? Cara penggunaan kata, latar cerita, karakter dan menghidupkan tokoh yang tepat   dapat dipahami setelah beratus kali menulis.   Tere Liye dan Phutut EA menyarankan untuk penulis pemula bacalah tulisan para tokoh penulis yang sudah mumpuni, tirulah gaya menulis mereka hingga gaya menulisnya ada di diri kita. Gaya menulis para tokoh ini yang memancing dan membuat gaya kepenulisan khusus

PAGE 61 MATEMATIKA UMUR 2 TEMUKAN “NOBLE PURPOSE”

Saya telah mencapai hitungan sekitar 50% dari rata-rata jatah umur manusia di Februari 2022 ini. Ada kesempatan waktu sekitar 30 tahun lagi untuk memberi dan menyumbangkan gagasan, ide, jalan keluar, karya, kebaikan, dan manfaat kepada dunia. Selain itu ada 30 tahun lagi untuk menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk melalui perjalanan yang panjang yaitu berangkat ke ruang angkasanya ruang angkasa yaitu alam akhirat. Sebelum hari ahad 20 Februari 2022 ini pun telah dimulai dan telah diingatkan pada 2 tahun yang lalu yaitu pada Februari 2019 ketika menulis matematika umur 1 bahwa umur dan waktu hidup telah diberikan kepada kita untuk digunakan dengan setinggi-tingginya dengan semahal-mahalnya agar sesuatu yang dihasilkan dari umur adalah yang bermanfaat dan berguna. Manusia sering kali lupa dan tak ingat bahkan tak berdaya melakukan tujuan diberikannya umur. Kadangkala semangat untuk menggunakan umur ada, namun cepat pudar diterpa ombak waktu dan angin kehidupan karena dia tidak pun

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l