Sebutkan satu nama seseorang yang terlintas dalam ingatanmu? Apakah dia masih bisa kau temui atau kau ajak bicara ataukah dia sudah tidak ada lagi. Lalu pertanyaan berikutnya apa peniggalan warisannya yang bisa kau sentuh. Saya menjawab pertanyaan tersebut itu dengan mengingat kakek saya Amat Sabari. Beliau saat ini sudah meninggal dunia, kembali, menghadap kepada Penciptanya. Peninggalan beliau yang saya tau dan mash bisa disentuh adalah lembaran kertas yang ada tulisan tangan beliau, yang kalau tidak salah disimpan oleh ayah atau paman. Ada juga warisan berupa meja. Yang lainnya adalah kenangan indah oleh orang orang yang pernah hidup bersama beliau, kisah hidup beliau yang dibawa dan tersimpan oleh orang-orang yang mengenal beliau. Beliau adalah seorang yang punya keahlian bertukang, membuat meja, kursi, lemari dari kayu. Saat kakek, saya menyebut kakek dengan sebutan mbah amat merantau dari Yogyakarta ke Kalimantan, beliau berbekal peralatan tukang. Mbah amat juga seorang petani padi yang gigih.
Legacy adalah warisan yang ditinggalkan bagi generasi penerus. Ada ungkapan harimau mati meniggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Legacy adalah warisan. Warisan kita. Ada warisan yang bermanfaat untuk orang disekitar kita berada. Ada juga warisan yang manfaatnya dapat tersebar luas jauh ketempat lain selain disekitar kita. Ada yang meninggalkan warisan berupa sumur, seperti sumur zam-zam. Ada juga yang meninggakan legacy/warisan berupa kitab, buku atau karya tulis. Kitab karya Imam Ghazali, Datu Kalampaian, beliau sudah meniggalkan dunia, namun legacy dan warisannya masih tetap hidup dan memberikan manfaat sampai saat ini.
Ada pula BJ Habibie yang memiliki legacy pesawat terbang, dan dikenal dengan nama Mr crack karena mengetahui retakan pada bagian pesawat (crack). Tere liye yang memiliki banyak karya dalam kepenulisan, novel, cerita dan tulisan lainnya yang memberikan manfaat untuk orang lain. Beliau telah membuat legacynya. Ada begitu banyak legacy. Saya ingin punya legacy yang dapat bermanfaat untuk generasi selanjutnya, bermanfaat untuk orang lain. Hidup hanya sekali saat sekarang, saat ini, di dunia, maka saya ingin membuat legacy yang dapat menjadi jalan kesuksesan bagi orang lain, sebagai perantara kesuksesan meraih harta, tahta, kata dan cinta dan dapat menggunakannya untuk membantu orang lain untuk sukses pula.
Seseorang dapat mempunyai legacy yang bermanfaat salah satunya dengan menjadi ahli dibidang tertentu. Menjadi expert dibidang itu. Menjadi ahli dapat dimulai dengan menemukan apa yang kita senangi, apa kelebihan kita. Ketika kita sudah mencari dan menemukan apa kelebihan kita yang kita rasa kita suka disitu dan merasa saya banget ini, kita meningkatkannya dengan cara mengasahnya, dengan cara belajar dan mempraktekannya. Hingga kemampuan dan keahlian kita semkain meningkat. Mengasah ini dilakukan terus sampai kemampuan kita meningkat lagi hingga kita dapat menjadi ahli dibidang tertentu.
Tentu semua ada prosesnya, semua memerlukan waktu dan usaha, memerlukan perjuangan. Inspirator suksesmulia Babe Jamil Azzaini baru menemukan passionnya setelah beberapa kali mencari apa yang merupakan misi hidupnya. Hingga beliau menemukannya dan menjadi ahli dibidang inspirasi dan mensukseskan orang lain. Tentu beliau, Babe Jamil memulai mencari misi hidupnya dengan jalan mencari dan menemukannya, mengasahnya, belajar, kemampuan naik dan belajar lagi sampai menjadi expert dibidangnya. Bagaimana caranya kita tau bahwa kita menjadi ahli dibidang itu. Apakah karena orang banyak yang bilang. Cara mengetahuinya adalah jika orang yang sudah ahli dibidang tertentu mengatakan bahwa kita sudah ahli maka itu tanda bahwa kita memang sudah mulai ahli. Namun jika hanya orang biasa yang mengatakan tentu ini masih bukan merupakan pertanda yang kuat.
Seperti kata guru, jika seorang pembuat kue, di jari jarinya mengeluarkan wangi yang berbeda. Jempol mengeluarkan bau harum, telunjuk mengeluarkan bau harum, jari tengah mengeluarkan bau harum, jari manis mengeluarkan bau harum, jari kelingking mengeluarkan bau harum. Dan si pembuat kue ini sangat ahli membuat kue dengan warna kue yang berbagai macam warnanya. Setiap kue yang dibuatnya memiliki warna yang bermacam macam, dan mengandung bau harum yang istimewa. Nah begitu juga setiap diri kita diciptakan oleh Allah Yang Maha Alim, yang tau luar dan dalam diri kita. Kita diciptakan dengan misi khusus untuk membawa dampak kebaikan dimuka bumi ini. Kita dicipkan oleh Yang ahli yang telah membekali kita dengan persiapan dan bekal khusus yang telah diletakkan di dalam diri kita. Namun selama ini terpendam, belum diketahui dan belum muncul. Tugas kita mencari tau dan menemukan apa tugas dan misi khusus yang diberikan oleh Allah Kepada kita agar kita bisa memberikan dampak kebaikan dan manfaat kebaikan di muka bumi ini.
Menulis adalah salah satu legacy yang dapat dipilih untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat bermanfaat untuk orang lain. Menulis adalah sebuah keahlian yang dapat dipelajari, dapat diasah dan ditingkatkan. Melatih menulis dapat dengan melatih melihat sudut pandang yang berbeda dari yang dilihat orang pada umumnya. Dengan melihat sudut pandang yang berbdeda dan unik maka tulisan kita dapat membawa pembaca untuk melihat sisi lain, melihat dengan sudut pandang yang laian akan suatu peristiwa atau kejadian.
Melatih menulis dilakukan dengan menambah amunisi, mempersiapkan amunisi. Seperti PDAM yang selalu menambah stok cadangan airnya, sehingga PDAM dapat terus menyalurkan air ke banyak orang, ke rumah rumah pendudukk, ke rumah saya dan rumah kamu. Jika amunisi/ stok air PDAM habis maka PDAM tidak akan bisa menyalurkan air lagi kerumah rumah kita dan muncullah sebutan mati air. Seperti itu juga menulis, agar dapat menghasilkan tulisan yang berkelanjutan dan bermanfaat terus, maka perlu banyak menambah amunisi dengan cara membaca buku, melakukan perjalanan, berada didekat orang bijak dan kegiatan lainnya yang menambah amunisi penulis.
Belajar menulis dengan menghidupkan gaya Bahasa, gaya kepenulisan. Gaya Bahasa ini ibarat suara kita. Masing masing kita punya keunikan suara tersendiri yang membuatnya berbeda dengan suara orang lain. Maka dalam kepenulisna pun ada kekhasan sendiri yang berada dalam tulisan kita. Ciri khas kita. Dan gaya Bahasa ini menjadi menarik dan enak dirasakan dengan sebab sering Latihan menulis. Tere liye mengibaratkan menulis seperti memasak. Seorang ibu yang sudah ratusan bahkan ribuan kali memasak, maka hasil masakannya akan terasa sangat enak ketika kita makan. Karena ibu sudah masak ratusan ribuan kali jadi beliau tau ukuran dan Teknik masakan yang tepat dan enak. Bumbu yang tepat takarannya. Mana yang harus dibanyaki dan bumbu atau bahan mana yang harus dikurangi. Bayangkan saja jika masak lebih banyak bumbu garamnya dari pada bumbu lainnya maka masakan akan asssiiiin. Saya percaya waktu pertama kali seorarng ibu memasak, rasa masakan yang dihasilkan saya yakin kurang enak, entah kelebihan garamnya, kelebihan lomboknya atau kurang bawangnya. Karena terus melakukan praktek masak hingga akhirnya masakan beliau enak dimakan.
Begitu juga dengan menulis saat pertama kali menulis dan baru Latihan menulis tulisan kita masih terasa hambar, masih keasinan, kepedesan atau bahkan kurang bumbunya dan rasanya belum enak. Nah seiring berjaannya waktu dan berkali kali kita menulis, rasa tulisan kita akan semkain enak dibaca. Akan semakin bermanfaat. Yang diperlukana adalah kedisiplinan untuk terus melakukan menulis. Tere Liye memberikan cara untuk menjadi seorang penulis seperti beliau , caranya adalah dengan menulis 1.000 kata (seribu kata) setiap hari selama 180 hari terus menerus sambung menyambung setiap hari. Beliau menyampaikan ketika 180hari telah berhasil menulis dengan rutin setiap hari maka bacalah tulisannmu. Bacalah mulai hari pertama sampai dengan hari terakhir. Hari pertama menulis engkau akan tertawa dan merasa malu sendiri melihat lucunya tulisannmu. Lanjutkan terus membaca hari kedua, ketiga keempat dan seterusnya. Sampai hari keempat puluh engkau akan merasa tak percaya. Apakah benar tulisan ini saya yang menulis. Karena telah melalui Latihan menulis ,praktek menulsi setiap hari maka tulisan kita semakin enak rasanya. Semakin pas bumbu dan bahannya. Mulailah menulis “ala bisa karena terbiasa, menulislah… menulislah..dan menulislah..
Endar Prayudi
Balikpapan, 21 Muharam 1443 (29 Agustus 2021. 22.15 WITA). 1.223 kata.
Komentar
Posting Komentar