Langsung ke konten utama

Menulislah setiap hari untuk menjadi penulis yang berbakat

Itulah yang pesan yang diberikan oleh bebrapa penulis hebat saat saya mengikuti seminar menulis kreatif di Banjarbaru oleh rumah cerita. Mereka mengatakan yg kurang lebihnya begini : ''Menulis itu membutuhkan kekonsistensian atau keberlanjutan atau istikomah yaitu terus menerus. Dengan terus menulis disetiap harix apapun yang ditulis akan melatih diri kita untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran, ide, dan kejadian kejadian yang kita tahu kedalam bentuk tulisan. Bila tak dapat menulis disetiap hari karena beberapa kesibukkan maka paling tidak menulislah setiap seminggu sekali. Beberapa penulis yang menjadi nara sumber saat itu diantaranya adalah Randu Alamsyah, Sandy Firly dan beberapa penulis lainnya.

Menulis banyak memiliki manfaat diantaranya adalah menulis dapat menjadi bentuk peninggalan atau warisan kita kepada generasi penerusnya. Beberapa dan bahkan banyak ulama-ulama besar telah menulis dan menghasilkan beberapa kitab, dengan menulis kita juga bisa meninggalkan sebuah sumber mata air yang akan menjadi sumber amal jariah yang akan terus menerus mengalirkan pahala kepada sipenulisnya jika tulisannya dibaca dan digunakan oleh orang lain, tentu saja dengan bentuk tulisan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan. Dengan menulis pula kita dapat menyampaikan gagasan pikiran kita kepada orang banyak atau menyampaikan sebuah motivasi yang akan menjadi penguat semangat bagi orang yang membacanya termasuk diri kita sendiri. Inilah beberapa manfaat yang dari kegiatan menulis.

Untuk hari ini saya akan mengisahkan dan menceritakan beberapa orang yang saya temuai, salah satunya adalah Ka Rudi. Beliau adalah seorang yang sangat berperan dan telah membantu banyak orang untuk memperoleh gelar kesarjanaannya. Beliau jugakerap kali membantu mahasiswa untuk menggarap penelitiannya dalan program kreativitas mahasiswa yang didanai oleh DIKTI (PKM). Ka Rudi, sapaan sehari-hari yang kami sampaikan kepadanya, sehari-hari bekerja sebagai seorang laboran di Laboratorium FMIPA sub lab KIMIA. Bersentuhan dengan gelas beaker, labu erlenmeyer, gelas ukur, hotplate, soxlet, kertas saring, cairan-cairan bahan kimia adalah kegiatan rutin yang beliau lakukan. Pokoknya belia adalah seorang yang sangat membantu dalam penelitian mahasiswa khususnya yang berhubungan dengan lab KIMIA. Saya sebagai mahasiswa kadang terpikirkan begitu banyaknya pekerjaan yang mesti beliau kerjakan dan apakah gaji beliau sesuai dengan banyaknya pekerjaan yang telah beliau lakaukan. Bukan kapasias saya untuk menilai cukup tidaknya penghargaan dalam bentuk materi yang diberikan kepada beliau, namun mudah-mudahan Allah memberikan rezeki yang melimpah dan berkah kepada ka Rudi.

Siang tadi bertemu dengan dua laboran yaitu Ka Rini laboran Sub Lab Biologi dan Ka Rudi Laboran Sub Lab Kimia. Yang pada keduanya saya mengatakan ingin ngebon Oven untuk mengeringkan sampel kalakai (Stenochlaena palustris) penelitian saya. Dan alhamdulillah bisa keduanya. Ada cukup banyak sampel yang harus saya keringkan mungkin sekitar 50 an sampel. Meskipun banyak, namun jika dikerjakan tidak terasa nanti selesai. Memang penelitiaan, skripsi atau sering disebut tugas akhir adalah suatu tahapan terakhir bagi mahasiswa untuk menyelesaikan masa studinya menjadi sarjana S1. Skripsi ini memiliki jumlah 6 SKS. yang mesti dikerjakan dalam 6 bulan. Tugas Akhir (TA) boleh dikatakan susah, juga boleh dikatan mudah. Dikatakan susah karena pada tahapan ini memiliki beban pikiran yang cukup besar dari pada bidang mata kuliah yanglain selama kuliah, selain itu acapkali teman-teman mahasiswa seangkatan sudah lebih dahulu selesai dalam menggarap TA dan menyelesaikan studinya sehingga kawan untuk diajak berbicara dan bercerita masalah TA nya sudah hampir2 tidak ada. Disisi lain bila dikatakan mudah karena umumnya skripsi ini dikerjakan hanya semata-mata mengerjakan skripsi saja tanpa ada ambilan mata kuliah lain sehingga waktu dan pikiran dapat lebih terfokuskan di TA. Dan jika melihat kenyataan sesulit apapun teman-teman akhirnya juga lulus juga jadi itu mengindikasikan bahwa skripsi itu mudah buktinya sudah dapt dilewati oleh teman-teman yang lain.

Tugas akhir yang saya ambil adalah KOrelasi kandungan Besi Fe pada Lingkungan TUmbuh terhadap Kandungannya dalam Kalakai (Stenochlaena palustris) pada lahan sulfat masam bergambuat di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Indonesia. Dengan pembimbing 1 Bapak Dr.Ir.H. Badrus Saufari M.Sc dan Pembimbing 2 Bapak Dr. Muhammad Noor M.S atau yang sering di panggil PM Noor. Beliau beliau adalah orang-orang yang sangat baik dan orang-orang yang berilmu. Sungguh beruntung saya dapat menjadi mahasiswa bimbingan mereka. Pembimbing satu berkompetensi dibidang tumbuhan, bioremidiasi, Cendawan Asbukular dan hubungan cendawan dengan tumbuhan, sedang pembimbing 2 sangat berkompetensi dalam bidang rawa, tanah dan pengelolaan lahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawinan, koleksi telur, pemeliharaan larva dan penyelidikan terkait lainnya

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l

Page 69 Perjalanan ke Pontianak dan Pena Seribu Mata Pedang

Suatu hari akhir semester, setelah melewati masa ujian semester aku melakukan perjalanan mengelilingi kalimantan. Perjalanan darat lewat bus dan travel. Mulai Kota Banjarbaru, Gambut, Banjarmasin, Anjir Serapat, Memasuki Kalimantan Tengah, Kuala Kapuas, Pulang Pisau, Jabirin, Tumbang Nusa, Palangka Raya, Pundu, Sampit, Simpang Babi, Pembuang, Nangabulik,   Panopa, Tanjung Waringin, Betenung,   Naga Tayap, Pangkalan Suka, Sandai,   Randau, Kalam, Balai Berkuak, Ketapang, Sanggau, Sungai Ambawang, Lintang Batang, Kubu Raya Dan diujung perjalanan Kota Pontianak. Aku melakukan perjalanan darat ingin melihat bermacam keadaan kehidupan orang-orang, melihat rupa-rupa bangunan yang bermacam-macam dan melihat hamparan keindahan dan kekuasaan Tuhan di permukaan Bumi, melihat kelok-kelok sungai Kalimantan yang terkenal panjang dan bercabang cabang,   melihat tinggi bukit, hamparan hutan dan hamparan rawa. Dalam perjalanan melintasi kota-kota, kabupaten-kabupaten dan provinsi, ada satu Hal yang