Langsung ke konten utama

Latihan Kepemimpinan itu Dilakukan dalam keseharian Kita Tidak Bisa Hanya Sehari

AKhari ini berkunjung ke Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITTRA) Jl. Kebun Karet Banjarbaru untuk menemui pembimbing Bapak DR.Ir. Muhammad Noor.MS. Sudah beberapa waktu yang cukup lama saya tidak bertemu, berkonsultasi dengan beliau. Ingin saya meminta petunjuk beliau, minta saran dan minta pandangan bagaiaman dan apa yang hal yang harus dipilih menjalani masa depan. Samapai di BALITTRA langsung menuju keruangan beliau dengan prasangka baik bahwa beliau ada di ruangan. Sampai ditempat ku ketok pintunya tiga kali. KArena sunah mengetok pintu jika bertamu tiga kali. Jika tak ada jawaban boleh kita pulang atau menunggu. Dan ternyata tidak ada jawaban. Sepertinya beliau tidak ada di tempat atau sedang keluar kota. Maklum beliau seorang peneliti lapangan jadi sering berangkat ke lokasi-lokasi penelitian di luar kota, tentunya banyak pengalaman dan pengetahuan yang beliau dapatkan di lahan-lahan yang baru beliau kunjungi. Saya kemudian pergi ke kantin BALITTRA untuk memberi perhatian pada diri dulu, makan.
       DIkantin saya memesan nasi putih, sayur campur dan ikan haruan (gabus) masak merah. Ada beberapa pilihan lauk, ayam, telur, namuan saya tau bahwa ayam ras itu makannya bama (makanan buatan) setiap hari, dan ditambah dengan berbagai macam vaksin. Jadi apakah tidak terkumpul atau terakumulasi makanan tambahan tersebut pada diri si ayam, dan jika makan ayam ras apakah tidak sama jika kita ikut memakan zat-zat tambahan yang ada pada ayam itu?. Di Kantin saya bertemu dengan Bapak Muhammad Saleh seorang peneliti di Balittra juga, beliau menguasai di bidang pemuliaan tumbuhan rawa, termasuk tanaman dan buah-buah eksotik yang tumbuh di rawa. Ternyata beliau baru datang dari umrah pergi ke Madianah dan Mekkah. Beliau banyak bercerita dengan teman-teman kerjanya di kantin tentang keadaan dan pengalaman yang ditemuinya pada saat umrah. Senang sekali saya mendengar ceritanya. Sambil menikmati makan saya menikmati cerita beliau. PAk Salaeh begitu saya biasa memanggilnya, orang yang sederhana dan terlihat biasa-biasa saja, namun beliau ramah dan mudah tersenyum. Siapa sangka beliau sudah menunaikan kewajiaban umat islam yang ke 5 yatiu naik haji. Sungguh orang yang sederhana dan rendah hati. Semoga Allah memberikan kerendahan hati dan keramahan terus-menerus kepada beliau.

Memikirkan lagi, mengambil manfaat lebih dalam dan hikmah dari cerita beliau itu, seakan-akan Allah sedang becerita kepada saya begini keadaan atau gambaran tanah suci mEkkah dan madianah, ini nama tempat-tempatnya ada padang arafah, batu hitam hajar aswad, mesjid-mesjid, jabal rahmah dan toko-toko, hotel. Seakan akan ALlah mengabarkan beginilah keadaan dan suasana tanah suci Mekkah dan Madianah hingga agar saya dapat mengetahuinya, setelah tahu supaya tertarik untuk mendatanginya, dan dapat berniat atau bercita-cita untuk mendatanginya. Diambil hikmahnya lagi bahwa saya dan kita pun tahu bahwa Haji adalah rukun yang kelima dalam rukun ISLAM. Yang pertama syahadat, dan Kedua Shalat. JAdi seakan pula Allah memberi peringatan, dan menyuruh jika engkau hendak naik haji atau melaksanakan kewajiabn islam yang kelima, engkau harus melaksanakan dengan benar dulu rukun islam yang sebelumnya yaitu shalat. Bagaimana mau sampai di rukun yang kelima jika rukun islam nomor 2 saja belum benar masih sering ditinggalkan. Perbaikilah dan benahilah rukun-rukun sebelumnya dulu baru kemudian mengerjakan rukaun yang berikutnya. Semoga saya dan saudara yang sempat mendengarkan kisah saya ini dapat memperbaiki yang awal-awal dan dapat pergi menunaikan haji rukun yang kelima, amin ya rabbal alamain.

Saya tadi baru mendapat sms jarkom siapa yang mau mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional oleh forum Indonesia muda silahkan konfirmasi kenomor ini. Saya pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan. Namun ketika membaca jarkom ini sya sadar bahwa latihan kepemimpinan tidak bisa dilakukan sehari atau dua hari dan langsung jadi berubah diri kita menjadi seseorang yang bisa memimpin dengan baik dan tegas. Menurut saya dan yang saya rasakan latiahn kepemimpinan dilakukan setiap hari secara terus menerus tidak bisa sesaat sehari atau dua hari. Karena kepemimpinan seseorang itu menyangkut dengan keadaan jiwa dan ilmu yang dimilikinya. Setiap hari seseorang akan terus melatih kepribadiaanya, menambah ilmunya dan memperbaiki kebiasaannya. latihan kepemimpinan itu terutama dilakukan agar kita terutama bisa memimpin diri sendiri, mengendalikan hati kita, mengendalikan perasaan kita, mengendalikan pikiran kita, mengendalikan emosi kita dan mengendalikan niat kita. Menurut saya latihan kepemimpinan yang dilakuka hanya sehari-dua hari juga bermanfaat untuk menambah ilmu dan mendapatkan motivasi untuk memperbaiki diri. So tidak rugi ikut latihan kepemimpinan.

Latihan kepemimpinan, (utama mengendalikan diri sendiri) setiap hari dilakukan di dalam ibadah kita, dalam Shalat. TErdapat banyak rahasia, hikmah, ilmu yang terkandung di dalam shalat. Dan itu semua tidak dapat kita ketahui jika tidak dengan belajar. Maka belajar adalah jalan agar kita mengetahui dan mendapatkan rahasisa-rahasia, keagungan, kehebatan dan kemuliaan yang terkandung di dalam shalat.

Itu beberapa kejadian dan pengalaman saya yang terjadi hari ini. Semoga allah mengampuni dosa kita, memanjangkan umur kita dalam keberkahan, melimpahkan rezeki yang halal pada kita dan menjadikan kita bermanfaat dan berguna selama hidup kita. Amin ya rabbal alamin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawinan, koleksi telur, pemeliharaan larva dan penyelidikan terkait lainnya

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l

Page 69 Perjalanan ke Pontianak dan Pena Seribu Mata Pedang

Suatu hari akhir semester, setelah melewati masa ujian semester aku melakukan perjalanan mengelilingi kalimantan. Perjalanan darat lewat bus dan travel. Mulai Kota Banjarbaru, Gambut, Banjarmasin, Anjir Serapat, Memasuki Kalimantan Tengah, Kuala Kapuas, Pulang Pisau, Jabirin, Tumbang Nusa, Palangka Raya, Pundu, Sampit, Simpang Babi, Pembuang, Nangabulik,   Panopa, Tanjung Waringin, Betenung,   Naga Tayap, Pangkalan Suka, Sandai,   Randau, Kalam, Balai Berkuak, Ketapang, Sanggau, Sungai Ambawang, Lintang Batang, Kubu Raya Dan diujung perjalanan Kota Pontianak. Aku melakukan perjalanan darat ingin melihat bermacam keadaan kehidupan orang-orang, melihat rupa-rupa bangunan yang bermacam-macam dan melihat hamparan keindahan dan kekuasaan Tuhan di permukaan Bumi, melihat kelok-kelok sungai Kalimantan yang terkenal panjang dan bercabang cabang,   melihat tinggi bukit, hamparan hutan dan hamparan rawa. Dalam perjalanan melintasi kota-kota, kabupaten-kabupaten dan provinsi, ada satu Hal yang