Langsung ke konten utama

PAGE 59 TIGA JENIS GOAL, EXPERIENCE, GROWTH DAN CONTRIBUTE

 

Memasuki hari ke empat membangun kebiasaan menulis setiap hari. Jika menulis adalah mengulang apa yang kita tau maka jika pengetahuan kita stagnan bisa jadi yang kita tulis juga belum tak terhingga alias terbatas. Seperti kata pepatah, apa yang ada dalam teko itu jualah yang akan keluar ke dalam gelas. Membangun dan menuangkan sebuah gagasan dalam tulisan bisa dikatakan mudah dan bisa dikatakan tidak mudah. Ini hanyalah sebuah kebiasaan yang perlu dilakukan. Bukankah menulis itu bentuk perkataan yang berupa rangkaian huruf, kata dan kalimat dalam lembaran kertas. Sedangkan setiap hari kita selalu berkata-kata, berbicara, banyak sekali hal yang dibahas. Gagasan, rencana, strategi, pengalaman, pengajaran dan sebagainya.

Mengikuti sebuah training, pelatihan, seminar atau pembelajaran sangat menarik karena kita mendapatkan ilmu baru, wawasan baru dan inspirasi baru.  Pembelajaan ini yang dipraktekan akan membuat kualitas diri kita semakin baik, valensi diri kita meningkat. Semenarik itu juga jika disebuah bisnis, pekerjaan, perusahaan ada pembelajaran, arahan, dan peningkatan kaulitas karyawan didalamnya baik yan dilakukan oleh perusahaan langsung atau bimbingan, arahan yang dilakukan oleh para leader yang menjadi bagian di dalamnya. Pembelajaran yang dilakukan akan membuat kualitas karyawan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas perusahaan.

Melihat dari pengalaman dan bebeapa peristiwa dikehidupan, mas Dwiyan Anggara biasa mengelompokkan goal, resolusi, impian dalam tahun yang baru dalam 3 (tiga) kelompok besar. Yaitu experience, growth dan contribute.

1. Experience adalah pengalaman yang ingin kita rasakan, sesuatu yang ingin kita capai sesuatu yang ingin kita miliki. Misalnya ingin memiliki motor vario, ingin datang ke tempat baru, ingin menjadi trainer nasional, ingin memiliki pemasukan selain dari gaji, dan hal lainnya. experience bisa disebut juga sesuatu tentang keduniaan, bisa materi atau pengalaman.

2. Growth adalah pertumbuhan yang ingin kita capai, kualitas diri seperti apa yang ingin kita raih. Kelompok growth dapat diartikan juga adalah tahapan atau keadaan atau ilmu, materi, kemampuan yang perlu kita raih untuk dapat mencapai experience. Misalnya ketika saya ingin mempunyai pemasukan besar selain dari gaji maka saya perlu memiliki abundance mind (keberlimpahan pikiran), abundance heart (keberlimpahan hati), abundance spririt (keberlimpahan semangat), abundance action (keberlimpahan aksi) dan abundance soul (keberlimpahan jiwa). Saya perlu belajar tentang keberlimpahan. Ketika saya ingin memiliki hati yang luas, selalu bersyukur dan penuh cinta saya perlu belajar tentang mindful listening, belajar tentang syukur dan cinta.

3. Contribute adalah apa yang bisa kita berikan untuk sesama, untuk orang lain atau untuk dunia. Ketika kita sudah memiliki pertumbuhan dan peningkatan kualitas diri hingga kita bisa mencapai yang kita inginkan, maka selanjutnya apa yang bisa kita berikan, sumbangkan dan bagikan pada dunia. Hal besar apa yang bisa kita bagikan-berikan. Atau hal kecil apa yang bisa kita berrikan pada dunia.

Goal ini juga dilakukan oleh bagian dari organisi atau perusahaan. Setiap awal tahun perusahaan membuat RKAP rencana kerja dan anggaran perusahaan. RKAP ini yang menjadi peta bagi sebuah perusahaan untuk melangkah. Kita sebagai seorang individu atau sebagai seorang pemimpin keluarga perlu juga untuk membuat goal, dream atau impian dalam 1 tahun kedepan. Membuat mimpi, goal, cita-cita  memerlukan perenungan dan pemikiran. Sesuatu yang melibatkan proses berpikir dapat menjadi tantangan tersendiri untuk dilakukan. Namun tantangan jika dijalani dan dimulai dari Langkah pertama maka akan menjadi mudah.

Ada bebrapa growt dan pertumbuhan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas dan value atau valensi diri, misalnya lucky factor dan abundance. Dari yang diajarkan bahwa dari hasil penelitian profesor Richard Wiseman bahwa keberuntungan memiliki factor yang bisa dikelompokkan dan bisa diusahakan untuk meningkatkannya. Profesor Wiseman membuat iklan di koran bahwa siapa saja yang merasa dirinya beruntung dapat menghubungi professor wiseman. Banyak orang yang menghubungi beliau dan menceritakan bahwa dirinya beruntung. Kemudian professor membuat iklan di koran lagi, barang siapa yang dirinya merasa sial terus harap segera menghubungi professor. Banyak orang yang menghubungi professor dan menceritakan tentang dirinya yang seakan tidak beruntung terus. Banyak orang yang ditemui beliau dan menceritakan keberuntungan dirinya dan banyak pula orang yang menceritakan kesialan dirinya. Dari semuanya itu diteliti dan diambil kesimpulan bahwa ada beberapa factor yang mebuat seseorang itu beruntung. Factor-factor keberuntungan ini yang diajarkan dan diterapkan oleh professor kepada orang yang sial terus, maka dalam beberapa waktu kesialan oran gtersebut berubah menjadi keberuntungan.

Lucky factor ini dalam taraf individu. Saya berpikir dan bertanya-tanya bagaimana jika dibawa ke tingkat yang lebih besar, ketingkat organisasi atau ke tingkat perusahaan. Bagaimana jika lucky factor ini diajarkan dan dipraktekan dalam sebuah perusahaan? Apakah perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan yang beruntung. Saya belum tau jawabannya. Namun, perusahaan adalah benda mati. Yang hidup adalah orang, karyawan, pimpinan yang ada di dalamnya. Jiak setiap orang, karyawan, pimpinan meerapkan dan mempraktekan lucky factor ini saya percaya setiap diri individu akan meningkat keberuntungnannya dan yang berikutnya akan membawa meningkat pula keberuntungan perusahaan yang digerakkanyya.

Berikutnya adalah abundance atau keberlimpahan. Bagaimana membuat hidup kita menjadi berlimpah, semakin meningkat. Meningkatnya tidak hanya 1 tambah 1 tambah 1 tambah 1. Tapi meningkatnya adalah exponential yaitu 1 kali dua kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 dan seterusnya.

Balikpapan, Endar Prayudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAGE 55 RASAKANLAH INDERA AGAR MINDFULNESS

               Informasi masuk setiap detik pada diri kita, secara sadar dan tidak sadar. Informasi yang masuk begitu banyak. Informasi ini masuk lewat indera kita. Indera yang akan merasakan apakah informasi ini terasa dingin, hangat, merdu, nyaring, suara perlahan, kicau burung dara, kicauan purung pipit, kokok ayam jago, merah, hijau, kuning, hitam, coklat, biru, bergerak, diam, besar, kecil, harum, bau masakan, parfum, aroma bunga, asin, manis, pahit, pedas, kalat, asam-manis, kasar, halus dan lain sebagainya. Indera ini sebagai jalan yang membuat kita tetap merasa hadir di saat ini, menjadi sadar penuh, menjadi hadir utuh. Berapa kali kita makan, namun rasanya hanya ½ terasa di lidah kita, berapa kali kita minum dan tidak merasakan nikmatnya rasa minuman. Dan hari ini saja sadarkah ada begitu banyak suara keindahan alam yang berbunyi, namun tidak kita dengar. Kita dengar namun kita tak sadar. Atau sadarkah berapa banyak warna yang terbentang dihadapan kita, paduan satu warna,

PAGE 53 AKHIR PEKAN PRODUKTIF

 Akhir pekan adalah hari yang spesial karena menyediakan banyak waktu bersama keluarga. Jika masih berdua suami istri, maka akhir pekan adalah waktu untuk bersama, saling lebih memberi perhatian. Selain memebri perhatian kepada pasangan, juga memberi perhatian lebih kepada rumah tempat kita tinggal. Bagi seorang suami waktu akhir pekan dapat digunakan untuk berbenah rumah. Seperti hari ahad ini, membersihkan teras rumah. Halam rumah kami hampir setiap hari dikunjungi oleh dua ekor ayam jago dan beberapa ekor ayam betina. Ayam ini ayam tetangga yang senang mencari makan di halaman rumah kami. Ayam ini kerap membantu dan menolong menghabiskan makanan yang tersisa dan tak habis kami makan. Baiknya ayam jago ini, juga sering memberikan suara kokok nya yang khas. Menjadikan suasana rumah alami. Ayam ini kadang usil juga, naik ke teras rumah dan meninggalkan pupuk organiknya di teras rumah. Dari satu buah, dua buah dan lebih dari tiga buah pupuk organik. Jadilah teras rumah kami belepota

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l