Langsung ke konten utama

PAGE 64: BEKERJALAH SUNGGUH-SUNGGUH PADA WAKTU BEKERJA, NAMUN KELUARGALAH JUA YANG PALING UTAMA

Hari ini orang tua dari salah satu rekan, sahabat dan keluarga Bulog dipanggil untuk meninggalkan dunia. Kesedihan merasuk ke relung hatiku karena ikut merasakan duka yang dialami sahabat dan rekan kerja. Karena kabar dukanya mendadak tiba dan hampir beberapa bulan akhir akhir ini kabar duka dan nasehat kematian datang di keluarga Bulog Kaltim dan Kaltara.

Rekan kami adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. 6 bersaudara ini beserta istri, anak, keluarga istri, keluarga suami, keponakan, paman dan bibi adalah keluarga inti dan keluarga dekat dari yang telah dipanggil ke negeri akhirat. 

Sebagai rekan kerja dan sahabat, kami datang berta'ziah dan melayat di rumah duka.  Menguatkan agar sabar serta mendoakan. Yang datang bertaziah Pimpinan, Bidang SCPP, Bidang Bisnis dan Bidang Minku.


Rekan kerja datang bertakziah. Setelah memgucapkan bela sungkawa, ikut berduka cita dan mendoakan satu persatu rekan kerja kembali ke tempat kerja. Pimpinan kembali, Bidang SCPP kembali, Bidang Bisnis kembali dan Bidang Minku pun kembali ke tempat kerja. Tinggallah keluarga dan tetangga dekat yg masih bertahan di tempat untuk mengantarkan sampai ke kubur.

Melihat dan mengalami hari ini, Pikiranku melayang jauh kedepan, seakan ada yang menasehati karena bahwa kabar kematian adalah nasehat yang nyata. Pikiranku membayangkan seandainya jika yang meninggal saat ini adalah aku. Rekan-rekan dan sahabat kerja datang bertakziah, ikut berduka melepas kepergianku, berbela sungkawa dan mendoakan. Satu jam, dua jam, tiga jam, rekan kerja akan kembali ke tempat kerja melanjutkan aktivitasnya. Rekan kerja  yang sedang ada pekerjaan mendesak mungkin hanya bisa mendoakan dari jauh tidak bisa hadir untuk datang mengunjungi pembaringan diriku yang tak bergerak lagi.

Keluargalah yang terus mengurus dan terus mendampingi sampai ke kubur, mengantar sampai masuk ke liang lahat dan sampai selesai. Maka disini menunjukkan keluargalah yang paling utama yang membutuhkan perhatian,  membutuhkan waktu dan kehadiran kita.

Bekerja penting karena juga kewajiban untuk memcari nafkah yang halal dan menolongi dalam menjalani kehidupan. Namun, bekerja ada waktunya. Bekerjalah dengan sungguh sungguh dalam waktu kerjamu. Selesaikanlah pekerjaan. Bekerja ada batas waktunya. Sebagaian dari waktu perhari bagi tiap orang adalah waktu yang sangat berharga,  gunakanlah sebagiannya untuk bekerja, menuntut ilmu, mensyukuri ilmu dengan mengamalkannya dan waktu untuk keluarga.

Ketika gaji dan jabatan tempat kerja semakin meningkat karena masa kerja yang semakin lama. Maka untuk agama dan akhirat semakin lama masa umur kita lalui, seharusnya urusan agama dan akhirat juga semakin meningkat.

Jika ditempat kerja aku meninggal wafat, maka dalam waktu satu bulan akan ada yang mengisi dan memggantikan pekerjaan kita. Tapi untuk keluarga, posisi kita sebagai ayah, suami, anak, istri, orang tua, tidak akan ada yang mampu menggantikannya. Apalagi setelah meninggalkan dunia dan memasuki kehidupan alam akhirat maka bekal yang kita bawa adalah amal perbuatan kita. amal ibadah itulah yang jadi bekal kita. 

Keluargalah orang terdekat kita yang akan terus memgirimi kita hadiah pahala dan bacaan alquran. Sedangkan yang lainnya mungkin kadangkala saja yang ingat yang mengirimkan hadiah dan doa untuk kita. 

Ya allah disisa umur yang ada yang masih Kau anugerahkan untuk kami ini, bukalah hati kami agar bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai porsi dan jatahnya.

Bukakanlah mata kami untuk bisa melihat bahwa akhirat itu pasti dihadapi, dijalanai. Dan dunia pasti ditinggalkan.

Jadikanlah kami mampu mengisi dan memanfaatkan anugrah umur dan usia yang ada dengan sebaik-baiknya agar dapat semakin dekat dengan Mu. Semakin Kenal kepadamu dan dapat menjadi abdi Mu.

Balikpapan, 22 maret 2022. 15.22
Allahummagfirlaha warhamha waafiha wafuanha.
Endar Prayudi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAGE 55 RASAKANLAH INDERA AGAR MINDFULNESS

               Informasi masuk setiap detik pada diri kita, secara sadar dan tidak sadar. Informasi yang masuk begitu banyak. Informasi ini masuk lewat indera kita. Indera yang akan merasakan apakah informasi ini terasa dingin, hangat, merdu, nyaring, suara perlahan, kicau burung dara, kicauan purung pipit, kokok ayam jago, merah, hijau, kuning, hitam, coklat, biru, bergerak, diam, besar, kecil, harum, bau masakan, parfum, aroma bunga, asin, manis, pahit, pedas, kalat, asam-manis, kasar, halus dan lain sebagainya. Indera ini sebagai jalan yang membuat kita tetap merasa hadir di saat ini, menjadi sadar penuh, menjadi hadir utuh. Berapa kali kita makan, namun rasanya hanya ½ terasa di lidah kita, berapa kali kita minum dan tidak merasakan nikmatnya rasa minuman. Dan hari ini saja sadarkah ada begitu banyak suara keindahan alam yang berbunyi, namun tidak kita dengar. Kita dengar namun kita tak sadar. Atau sadarkah berapa banyak warna yang terbentang dihadapan kita, paduan satu warna,

PAGE 53 AKHIR PEKAN PRODUKTIF

 Akhir pekan adalah hari yang spesial karena menyediakan banyak waktu bersama keluarga. Jika masih berdua suami istri, maka akhir pekan adalah waktu untuk bersama, saling lebih memberi perhatian. Selain memebri perhatian kepada pasangan, juga memberi perhatian lebih kepada rumah tempat kita tinggal. Bagi seorang suami waktu akhir pekan dapat digunakan untuk berbenah rumah. Seperti hari ahad ini, membersihkan teras rumah. Halam rumah kami hampir setiap hari dikunjungi oleh dua ekor ayam jago dan beberapa ekor ayam betina. Ayam ini ayam tetangga yang senang mencari makan di halaman rumah kami. Ayam ini kerap membantu dan menolong menghabiskan makanan yang tersisa dan tak habis kami makan. Baiknya ayam jago ini, juga sering memberikan suara kokok nya yang khas. Menjadikan suasana rumah alami. Ayam ini kadang usil juga, naik ke teras rumah dan meninggalkan pupuk organiknya di teras rumah. Dari satu buah, dua buah dan lebih dari tiga buah pupuk organik. Jadilah teras rumah kami belepota

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l