Langsung ke konten utama

Sungai Tabuk, dan holiday bersama Babe n Ka sasa

Kmaren kegiatan kembali dilaksankan, yaitu tempatnya pada Desa Keliling Benteng Ilir, Tajau Landung Lalu Sei Bangkal. Dari jadwal jam 10.00 Wita saya dan TIM baru bisa sampai di lokasi jam 11.04 dikarenakan medan jalan yang bergelombang disertai jalan yang digenangi banjir air di beberapa bagian. Syukurlah semua berjalan lancar. Meskipun pada saat kegiatan belum selesai sebagian warga ada yang pulang, nmaun sebagian lagi terus mengikuti kegiatan sampai akhir. Di tiga desa tersebut setiap tahun selalu menjadi langganan banjir. Menurut pembakal (kepala desa) dulu banjirnya hanya sebentar dan tidak terlalu dalam. sekarang banjirnya lama dan dalam. Menurut warga perangkat desa, didesa ini dulu kalau di bagian hulu (pegunungan meratus) terjadi hujan satu minggu kemudian baru air sungai menjadi keruh. kalau sekarang di hulu hujan, satu hari itu juga air sungai langsung menjadi keruh. Kejadian ini mengindikasikan bahwa di pegunungan meratus terjadi kerusakan hutan. Pohon-pohon yang memiliki fungsi menyimpan air kini sudah rusak dan banyak ditebang sehingga saat hujan turun sudah tidak mampu lagi menyimpan air seperti dulu. Perusakan hutan meratus disebabkan oleh banyak pihak yang kesemuanya adalah manusia. Pertambangan, penebangan liar, tak tau bagaimana kondisinya jika kerusakan hutan pegungungan meratus terus terjadi diperkirakan sungai tabuk dan martapura akan tenggelam. Hiks... hiks...

Saya kembali pada kegiatan. Kegiatan telah selesai aku dan tim kembali ke martapura. Saat berangkat saya lewat jalan martapura-sungai tabuk, namun saat pulangnya berkeliling lewat gambut karena banjir yang terjadi sunagi batang. berkeliling jadi sangat jauh. Dalam perjalanan pulang saya melewati desa Gudang Tengah yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pembuat bata. Bata sunai tabuk terkenal sebagai bata yang memiliki kualitas yang baik. hampir disetiap rumah di desa gudang tengah memiliki rumah pembakaran bata. Wow... keren kata hati saya. Sekian lamanya lewat sungai tabuk baru hari ini tau bahwa di sungai tabuk desa gudang tengah banyak terdapat pembuatan bata. Bisa menjadi salah satu tujuan kunjungan seandainya ada turis atau pengunjung dari luar daerah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawinan, koleksi telur, pemeliharaan larva dan penyelidikan terkait lainnya

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l

Page 69 Perjalanan ke Pontianak dan Pena Seribu Mata Pedang

Suatu hari akhir semester, setelah melewati masa ujian semester aku melakukan perjalanan mengelilingi kalimantan. Perjalanan darat lewat bus dan travel. Mulai Kota Banjarbaru, Gambut, Banjarmasin, Anjir Serapat, Memasuki Kalimantan Tengah, Kuala Kapuas, Pulang Pisau, Jabirin, Tumbang Nusa, Palangka Raya, Pundu, Sampit, Simpang Babi, Pembuang, Nangabulik,   Panopa, Tanjung Waringin, Betenung,   Naga Tayap, Pangkalan Suka, Sandai,   Randau, Kalam, Balai Berkuak, Ketapang, Sanggau, Sungai Ambawang, Lintang Batang, Kubu Raya Dan diujung perjalanan Kota Pontianak. Aku melakukan perjalanan darat ingin melihat bermacam keadaan kehidupan orang-orang, melihat rupa-rupa bangunan yang bermacam-macam dan melihat hamparan keindahan dan kekuasaan Tuhan di permukaan Bumi, melihat kelok-kelok sungai Kalimantan yang terkenal panjang dan bercabang cabang,   melihat tinggi bukit, hamparan hutan dan hamparan rawa. Dalam perjalanan melintasi kota-kota, kabupaten-kabupaten dan provinsi, ada satu Hal yang