Langsung ke konten utama

Menulis, "10.000 jam dalam menulis"

Menulis beberapa kalimat, lalu berpikir gimana nanti kalau begini, begitu dan begini. Beberapa detik kemudian tulisasn tadi dihapus. Takut sombong lah, takut kurang baik dan pikiran negatif lainnya. Menulis itu perlu dilatih. seperti kemampuan lain, perlu latihan latihan dan latihan. Berjalan yang merupakan kemampuan dasar manusia bawaan sejak lahir pun melalui latihan. lihat saja anak-anak yang mulai belajar berjalan, mulai dari meerangkak, ngesot, berjalan sambil megang dinding dan akhirnya berjalan lancar. Jatuh tentu pernah hampir dialami. saat akan jatuh ada ibu yang menangkap anak tersebut.

Beranjak dewasa kemampuan berjalan semakin meningkat. Setelah mahir menggunakan kaki, maka untuk jarak tempuh lebih jauh berjalanlah menggunakan sepeda, sepeda motor, mobil. Semakin bertahap dan meningkat kemampuan an kualitas berjalan. bahkan yang lebih tinggi lagi berjalan menggunakan pesawat atau helikopter. Semua latihan, latihan dan latihan dengan jam terbang tinggi. Naik sepeda jatuh ke parit berlumpur pernah dialamai, jatuh dari jembatan penghubung sungai pernah. Jatuh kepeleset dari motor karena jalan tanah licin pernah. Ban depan sepeda motor tidak bisa berputar karena lengket penuh dengan tanah pernah. Berjalan dengan mobil menyerempet trotor pernah. Namun dari semua tantangan tersebut hanya berjalan dalam waktu singkat, selebihnya waktu yang panjang adalah peningkatan kemampuan berjalan.

5 Oktober 2018,
Sub Divre Bulog Samarinda
Kota Tepian Samarinda

"waktu adalah modal bagi perusahaan, bukan uang, bukan barang, bukan komoditas, waktu adalah modal. Bulog, presiden, ustadz, murid, mahasiswa, pelajar, pedagang, supir, istri, dokter, bisnisman, semua modalnya dalam odal yang sama. 24 jam. Jika mereka bisa sukses, kita pun bisa karena waktunya sama 24 jam"


Endar Prayudi, Samarinda, Kalimantan Timur
sabtu, 23.11 wita, 26 Muharom 1440 Hijriyah (1.440 tahun dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawinan, koleksi telur, pemeliharaan larva dan penyelidikan terkait lainnya

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l

Page 69 Perjalanan ke Pontianak dan Pena Seribu Mata Pedang

Suatu hari akhir semester, setelah melewati masa ujian semester aku melakukan perjalanan mengelilingi kalimantan. Perjalanan darat lewat bus dan travel. Mulai Kota Banjarbaru, Gambut, Banjarmasin, Anjir Serapat, Memasuki Kalimantan Tengah, Kuala Kapuas, Pulang Pisau, Jabirin, Tumbang Nusa, Palangka Raya, Pundu, Sampit, Simpang Babi, Pembuang, Nangabulik,   Panopa, Tanjung Waringin, Betenung,   Naga Tayap, Pangkalan Suka, Sandai,   Randau, Kalam, Balai Berkuak, Ketapang, Sanggau, Sungai Ambawang, Lintang Batang, Kubu Raya Dan diujung perjalanan Kota Pontianak. Aku melakukan perjalanan darat ingin melihat bermacam keadaan kehidupan orang-orang, melihat rupa-rupa bangunan yang bermacam-macam dan melihat hamparan keindahan dan kekuasaan Tuhan di permukaan Bumi, melihat kelok-kelok sungai Kalimantan yang terkenal panjang dan bercabang cabang,   melihat tinggi bukit, hamparan hutan dan hamparan rawa. Dalam perjalanan melintasi kota-kota, kabupaten-kabupaten dan provinsi, ada satu Hal yang