Langsung ke konten utama

Tujuanmu Kuliah Itu Ingin?

Menjalani masa-masa di semster akhir ketika berhadapan dengan skripsi membuat ku kembali berpikir, merenung, mencoba melihat ke beberapa tahun silam. Melihat kejadian dan peristiwa pada setiap semester yang telah ku jalani. tepatnya 10 semester silam. Hari demi hari, perkuliahan demi perkuliahan, ujian tengah semster demi ujian tengah semester, dan Ujian akhir semster-demi ujian Akhir semster. Setiap berlaluya masa itu apa yang telah kudaptkan. Apa yang menemepl di memori otak ini dan apa yang telah kudapatkan?

Aku melihat telah begitu banyaknya yang kupelajari dimasa kuliah, dan dari semua itu apakah benar ku pelajari atau hanya lewat berlalu tan pa kusadari. Sepertinya lebih banyak yang terlewati tanpa disadari tanpa dimaknai, tanpa diperhatikan, dan tanpa didengarkan dan dipiirkan. BErsiap-siap ujian, belajar, itu pun dikatakan tidak rajin, semata-mata untuk menghadapi ujian. Ada yang keliru, seharusnya belajar bukannya untuk menghadapi ujian akhir semester atau tengah semster, yang pada jalur benarnya adalah belajar karena ingin mendapatkan ilmu itu, memahaminya, mengingatnya, dan untuk bekal agar bisa ilmu tersebut dipakai untuk mensejahterakan orang-orang disekitar kita, orang-orang di kampung, orang-orang di Desa, di kecamatan, di Propinsi, untuk membesarkan Indonesia, dan yang paling penting ilmu yang bisa digunakan untuk mendekat diri kepada Allah dengan mengamalkan ilmu itu dengan cara mengaplikasikannya untuk membantu masyarakat dalam memecahkan permaslahn yang ada. intu lah sebenarnya tujuan dari kuliah yang mesti dituntun oleh mahasiswa. Tapi kenyatannya selama ini perkuliahan hari-harinya berlalu tanpa di sadari. Seperti shalat yang tiba-tiba sudah tahiyat akhir dan salam tak menghayati, tak memaknai, tak mengagungkan dari setiap bacaan dan doa yang dipanjatkan. sungguh memprihatinkan. SUngguh sangat perlu untuk disesalkan.

Mestianya setiap ilmu yang kau dapat di simpan-benar-benar dengan rapi di dalam lembaran-lembaran, atau file-file sehingga bisa di buka kembali. Dan pelajaran yang telah didapat dipahami, dipelajari kembali dan diingat. Masa yang telah berlalu... Berlalu... dan berlalu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL KUNANG-KUNANG MUNGKINKAH MEMELIHARA KUNANG-KUNANG?                 Orang yang baru mulai belajar mengenali kunang akan membuat catatan perbedaan antara kunang jantan dan betina dari spesies P. pyralis . Ukuran tubuh betina kadang-kadang lebih besar dari jantan. Jantan mempunyai lentera lebih besar dari betina. Jantan terbang mencari betina yang biasanya menempel di atas daun, ranting atau batang pohon. Betina memiliki lentera yang jauh lebih kecil dari jantan. Lentera betina akan berkedip jika melihat jantan. Selisih antara kedipan lentera jantan dan direspon oleh betina adalah sekitar 2 detik pada spesies ini. Informasi ini dapat digunakan untuk berburu kunang betina dengan menggunakan kedipan cahaya dari pen light untuk meniru pola kedipan cahaya dari jantan. Kemampuan berburu kunang betina dan menangkap betina kunang jenis P. pyralis menjadikannya ideal untuk mempelajarinya dan meneliti perkawinan, koleksi telur, pemeliharaan larva dan penyelidikan terkait lainnya

PAGE 60 BUS PULAU INDAH JAYA BALIKPAPAN – BANJARMASIN, TEMAN SETIA BAGI PERANTAU DI KALIMANTAN TIMUR

Seorang perantau kerap merasakan perjalanan darat atau udara. Perjalanan dari tempat rantaunya menuju rumah tempat lahir atau tempat orang yang dicintai tinggal, perjalanan menemui keluarga karena ingin melepas rindu. Di tahun 2016 masuk bekerja diterima di Banjarmasin. Sekitar 3 bulan kemudian melaksanakan tugas merantau ke Balikpapan, kurang lebih dua bulan kemudian ditugaskan di Samarinda. Tahun 2020 dipanggil kembali   untuk bertugas di Balikpapan sampai sekarang. Sebagai perantau, perjalanan pulang dari Balikpapan ke Banjarmasin sering dilakukan. Perjalanan dari Balikpapan ke Banjarmasin dapat ditempuh lewat udara selama sekitar 55 menit penerbangan. Sedangkan lewat darat juga dapat ditempuh menggunakan Bus selama 12 jam s.d 15 jam. Saya dahulu sering pulang ke Banjarmasin menggunakan udara dan kembali ke Balikpapan lewat darat. Kini perubahan kondisi, saya lebih sering pulang ke Banjarmasin lewat darat dan kembali ke Balikpapan juga lewat darat. Dari Balikpapan ke Banjarmasin l

Page: 66 Kelompok Kuantitas, Menerapkan Seni Merancang Nasib dengan Self Leadership

  Merancang nasib dengan Self Leadership artinya meningkatkan diri terus menerus setiap hari menjadi semakin baik. Ketika muncul pertanyaan darimana memulai untuk merubah diri atau melakukan perubahan diri, apakah mulai dari perasaan, pikiran, perbuatan, kebiasaan dan karakter? Jika dipikirkan akan terlalu banyak, muncul kebingungan memulainya dari mana. Pilihlah salah satu hal yang paling mudah yang dapat dilakukan untuk memulai perubahan. Perubahan yang perlahan namun maju terus. Perubahan yang perlahan dan terus menerus. Jika ingin memulai seni merancang nasib dengan merubah perasaan, perasaan ingin dirubah menjadi perasaan yang bersyukur dan bersemangat, maka erat kaitannya dengan mengerjakan ibadah yang sunat dan mengerjakan yang lebih utama yaitu kewajiban. Akan lebih mudah berubah perasaannya jika dimulai dan diiringi dengan mengerjakan yang wajib dan mengerjakan yang sunat. Dalam buku atomic habit disebutkan bahwa di suatu perguruan tinggi di Florida ketika awal pelajaran,